Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 26 April 2012

Apa itu jamur tiram ?

Add caption
Apa itu jamur tiram ?



Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur yang hidup di kayu mudah
dibudidayakan menggunakan substrat serbuk kayu dan diinkubasikan dalam kumbung. Jamur tiram termasuk jamur pangan potensial yang mempunyai nilai gizi tinggi, dengan kandungan senyawa aktif mampu mengendalikan kesehatan manusia. Pelaksananan kegiatan produksi jamur tiram pada tahun anggaran 2001 telah dipersiapkan 10.000 log menjadi 3 periode penanaman ke dalam 2 unit kumbung. Untuk menjaga kesinambungan produksi maka pada tahun anggaran 2002 kegiatan diarahkan pada proses pemeliharaan hingga panen dan diseminasi melalui kegiatan pelatihan. Dari 3 periode tanam menunjukkan adanya peningkatan produksi jamur bertahap dari periode I sampai pada periode III. Kecenderungan ini ada hubungannya dengan tingkat pemahaman petani dalamproses pemeliharaan jamur tiram




Latar Belakang

Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp. merupakan jamur konsumsi termasuk kedalam Klas Bosidiomycetes. Spesies jamur tiram, Pleurotus ostreatus selain dapat dikonsumsi juga bernilai ekonomi tinggi. Selain itu masih banyak species jamur tiram lainnya dari Genus Pleurotus yang telah dibudidayakan antara lain Pleurotus umbellatus, P. flabellatus, P. dryngeus, P. sajor caju, P. iringii, P. abalonus. Jamur tiram yang banyak dikenal oleh petani jamur Indonesia secara umum antara lain : Tiram putih (Pleurotus ostreatus), jenis ini memiliki tangkai bercabang. Disebut jamur tiram putih karena jamur ini memang berwarna putih, tudungnya bulat 3-15 cm. Tiram abu-abu (Pleurotus cystidius), jenis jamur ini tangkainya tidak bercabang, tudung bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan tiram putih. Tiram abu-abu keunggulannya mempunyai rasa manis. Tiram raja (Pleurotus umbellatus), atau King oyster tidak bercabang, tudung besar berwarna kecoklat-coklatan dan pecah-pecah bagian pinggirnya.
Kandungan protein jamur tiram rata-rata 3,5-4% dari berat basah. Berarti proteinnya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Bila dihitung dari berat kering jamur tiram kandungan proteinnya adalah 19-35%, sementara beras 7,3%, gandum 13,2%, kedelai 39,1% dan susu sapi 25,2%. Jamur tiram juga mengandung sembilan asam-asam amino esensial yang tidak bisa disintesis dalam tubuh yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenilalanin. Kandungan lemak jamur tiram setidaknya 72% dari total asam-asam lemaknya adalah asam lemak tidak jenuh. Jamur tiram juga mengandung sejumlah vitamin penting terutama kelompok vitamin B, vitamin C dan provitamin D yang akan diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kandungan vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol)-nya cukup tinggi. Jamur merupakan sumber mineral yang baik, Kandungan mineral utama yang tertinggi adalah kalium (K), kemudian fosfor (P), natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Namun, jamur juga merupakan sumber mineral minor yang baik karena mengandung seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan tembaga. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Mg mencapai 56-70 persen dari total abu, dengan kandungan kalium sangat tinggi mencapai 45 persen. Menurut Chang dan Miles kandungan logam berat itu masih jauh di bawah batas yang ditetapkan dalam undang-undang Fruit Product Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954. Oleh karena itu jamur tiram sebagai sayuran adalah aman dikonsumsi setiap hari, sumber yang baik untuk asam-asam amino yang diperlukan dalam membentuk protein dalam tubuh, sumber yang baik untuk vitamin terutama vitamin B1, B2 dan provitamin D2, dan sumber mineral terutama kalium dan fosfor.

Jamur tiram bisa hidup pada daerah yang bersuhu antara 10 s/d 32 oC. Artinya bila suhu <10>oC jamur tiram tumbuh kurang baik demikian pula apabila >32oC. Adapun pertumbuhan optimum jamur tiram adalah pada suhu 25-26 oC. Secara alamiah di Indonesia daerah yang mempunyai suhu 25-26 oC terdapat pada daerah dataran tinggi kira-kira pada ketinggian 500-1000 m dpl.
BPPT dalam pelaksanaan kegiatan IPTEKDA bekerjasama dengan PT. Tata Agro Nusantara Indah (TANI) membuat unit pilot percontohan budidaya produksi jamur tiram di Kabupaten Subang Jawa Barat. Kabupaten Subang dengan ketinggian 600 m dpl. dengan suhu rata-rata 24oC potensial untuk usaha budidaya jamur tiram. Menurut catatan TANI tahun 2001 bahwa dari hasil uji coba produksi jamur tiram di Karawang yang mempunyai suhu rata-rata 30 oC menunjukkan bahwa dari bibit dalam log berat 1 kg, dapat dipanen jamur 1-1,5 kg/log dari kemungkinan 1,5-2,0 kg jamur/log. Biasanya jamur tiram yang ditanam di dataran tinggi memiliki tudung lebih lebar dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah. Tentunya hasil panen harapan untuk di daerah Subang akan berbeda.

Kesimpulan

Jamur tiram dapat ditumbuh kembangkan pada media serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik.
Pemeliharaan dapat dilakukan di dalam kumbung yang difasilitasi hujan buatan, disusun diatas rak secara vertikal.
Pertumbuhan dan produksi jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sehingga peranan ketekunan pemelihara sangat menentukan.
Kegiatan percontohan budidaya jamur tiram di desa Tambakan telah menjadi perhatian dan rujukan oleh masyarakat jamur di desa lain.
Sumber Artikel : Prosiding Seminar Teknologi untuk Negeri 2003, Vol. II, hal. 123-126 /HUMAS-BPPT/
Kandungan Gizi Jamur Tiram
Jamur tiram untuk anti kolesterol ?


Jamur Tiram


Khasiat jamur bagi kesehatan tubuh memang terbukti. Selain mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehingga banyak orang menjadi penggemar.

Sudah turun-temurun masyarakat Jepang dan Cina melengkapi menu dengan jamur. Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga tinggi nilai gizinya. Orang Yunani kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat. Hasilnya mereka lebih kuat, berani dan perkasa. Firaun, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, penghobi berat makan jamur. Saking istimewanya, raja itu menyebut jamur sebagai makanan para dewa.

Kandungan gizi

Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi cukup baik. Komposisi kimia yang terkandung tergantung jenis dan tempat tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.

Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan.

Para peneliti dari Ujagar Group (India) menyampaikan, bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan: 100 persen sayuran dan bersih; mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-mineral; rendah karbohidrat, lemak dan kalori; bagus untuk liver, pasien diabetes, dan menurunkan berat badan; berserat tinggi membantu pencernaan; antiviral dan antikanker; mudah memasaknya dan mudah dicerna; dan jamur tiram merupakan jamur yang paling enak rasanya dibanding jamur pangan lainnya.

Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.

Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, dan Zn 0,2 mg.

Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Disebutkan bahwa para peneliti penyakit kanker menyarankan bahwa sebaiknya manusia mengonsumsi daging merah tidak lebih dari tiga ons per hari atau kurang dari itu. Daging tersebut adalah daging sapi, kerbau, kambing, dan babi yang dapat menyebabkan risiko lebih tinggi sebagai penyebab kanker usus, dan juga kemungkinan payudara, prostat, pankreas, perut, dan kanker ginjal. Kecil kemungkinan terkena kanker apabila mengonsumsi ayam dan ikan, dan untuk beberapa kasus malahan dapat melawan kanker. Sehubungan dengan hal itu, untuk yang senang mengkonsumsi burger disarankan untuk diselang-seling dengan ayam, seafood, sayuran, dan jamur (Anonympus, 1999).

Saat ini beberapa jamur digunakan sebagai obat untuk melawan kolesterol, kanker, dan AIDS. Senyawa aktif jamur yang terkandung dikabarkan dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membunuh serangga dan nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti berhasil menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, dan khususnya adalah Beta - D - Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram (Plurotus ostreatus dan P. eryngii) disebut Plovastin yang dipasaran sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin, secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia (Itzkovich, 2001).

Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang "Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect". Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.

Beta-1,3/1-6-Glucan secara alami berasal dari polysaccharida yang secara intensif dipelajari sejak tahun 1950 sebagai antitumor dan perangkat immunostimulating (pemicu kekebalan). Pleuran adalah Beta- 1,3/1-6-Glucan diisolasi dari jamur tiram yang mempunyai kandungan polysaccharida tinggi, biasa digunakan untuk cream, salep, suspensi, dan bedak untuk perawatan wajah di dunia oleh peneliti dan perusahaan kosmetik untuk formulasinya (Contoh; Estee Lauder dan Clinique). Konsentrasi 0,5-2,00 persen. Perawatan wajah ini berguna untuk mengikat air, melembabkan kulit dan anti-inflamasi. Percobaan pada 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 persen kondisinya membaik, 18,2 persen sembuh total (Kuniak et al, 1995. Faculty of Pharmacy and STV, Batislava, Slovak Republic in Beta Glucan Health Center, www.glucan.com/therapy 2002).




Jamur Tiram Putih ?
Jamur Tiram Putih ?


Jamur tiram Putih

Jamur Tiram Putih adalah jamur yang hidup pada kayu-kayu lapuk, serbuk gergaji, limbah jerami, atau limbah kapas. Dinamakan jamur tiram karena mempunyai flavor dan tekstur yang mirip tiram yang berwarna putih.

Tubuh buah jamur ini menyerupai cangkang kerang, tudungnya halus, panjangnya 5-15 cm. Bila muda, berbentuk seperti kancing kemudian berkembang manjadi pipih. Ketika masih muda, warna tudungnya cokelat gelap kebiru-biruan. Tetapi segera menjadi cokelat pucat dan berubah menjadi putih bila telah dewasa. Tangkai sangat pendek berwarna putih.

Jamur ini sangat populer saat ini. Teksturnya lembut, penampilannya menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga mudah untuk dipadukan pada berbagai masakan. Budidayanya juga relatif mudah dan murah hingga sangat potensial dikomersialkan.

Selain jamur tiram putih ada pula beberapa jenis jamur tiram yang berbeda warna pada batang tubuh buahnya, yaitu P. flabellatus berwarna merah jambu, P. florida berwarna putih bersih, P. sajor caju berwarna kelabu dan P. cysridious berwarna kelabu.


JAMUR TIRAM

Jamur tiram mempunyai nama lain shimeji (jepang), Abalon mushroom atau ayster mushroom (Eropa atau Amerika), Supa liat (Jawa Barat). Warna tubuhnya putih, kecoklat-coklatan, keabu-abuan kekuning-kuningan, kemerah-merahan dan sebagainya sehingga namanya tergantung pada warna tubuhnya. Bila sudah terlalu tua, apalagi kalau sudah kering, jamur tiram akan liat walaupun terus menerus direbus. Jenis supa liat yang paling banyak dicari serta tumbuh secara alami yaitu yang tumbuh pada kayu lunak, seperti karet, kapuk, dan kidamar karena bentuknya besar, berdaging tebal,dan empuk.



Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram menyangkut faktor penentu, antara lain lokasi dengan ketinggian dan persyaratan lingkungan tertentu, sumber bahan baku untuk substrat tanam, dan sumber bibit (kalau mungkin bibit unggul).Bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya disesuaikan dengan jumlah log/substrat tanam , bahan-bahan yang diperlukan berupa tiang, kaso, dan sebagainya yang terbuat dari bambu misalnya bambu belung, atau dan kayu yang sudah diawetkan. Atap maupun dinding bangunan sebaiknya dan bambu ataupun bahan lain yang tidak cepat dirusak oleh adanya pertumbuhan serat jamur.
Manfaat dan jamur Tiram selain dapat disayur, jamur tirarn juga dapat diolah menjadi makanan lain, misalnya kerupuk,keripik, batikan di Eropa dan Amenika Jamur tiram sering dikonsumsi Iangsung, dijadikan semacam sayuran pada pembuatan salad. Dan paparan tersebut diketahui bahwa pangsa pasar untuk produk budi daya jamur tiram terbuka lebar, disamping kebutuhan konsumen setempat setiap hari.



Proyek Pengabdiam Msyrakat,
Lemari Jamur Alternatif media budidaya jamur konsumsi
Lemari Jamur Adalah lemari yang didesign khusus untuk pertumbuhan jamur tiram khusunya, dengan cahaya buatan menggunakan lampu bercahaya kecil 2V yang dapat digeser2x untuk proses fotosintesis jamur, dengan harapan akan meningkatkan pertumbuhan jamur, dilengkapi dnegan 2 buah sensor suhu untuk mengatur kelembaban dan meningkatkan proses produksi maksimal. lemari dengan disgn seperti pori2x untuk memudahkan sirkulasi udara sehingga pertumbuhan jamur lebih optimal. Portotipe ini rencana akan diluncurkan akhir2x tahun ini. dengan target/ sasaran para konsumen jamur di daerah yang sulit/jarang mendapatkan jamur terutama di daerah panas.

A.JUDUL PROGRAM
“ Lemari Produksi Jamur Tempat Alternatif Budidaya Jamur Tiram Skala Mikro di Daerah Dataran Rendah”

B.LATAR BELAKANG MASALAH
Adanya kebutuhan konsumsi jamur tiram yang semakin meningkat, tetapi tidak dimbangi dengan suplay pasar yang memenuhi, mengakibatkan banyak masyarakat dan para pengusaha makanan berbahan dasar jamur tiram segar terutama di daerah dataran rendah tidak bisa memenuhi omset dan menikmati lezatnya jamur tiram. Selain lezat jamur tiram juga menggandung nili gizi yang perlu di pertimbangkan, dimana kandungan gizi jamur tiram antara lain: mengandung 19-35 % protein, gandum (13,2 %), Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal Yang istimewa 72 % lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 % sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.
Setelah kami melakukan wawancara dengan beberapa pedagang sate jamur didaerah banyumanik, Semarang mereka mengeluhkan tentang harga jamur tiram segar yang mahal 1 ons antara Rp. 1.000 – 2.000 sedangkan untuk mencukupi kebutuhan 15 tusuk sate diperlukan kurang lebih 2 ons jamur tiram segar dengan harga jual 1 porsi 15 tusuk sate + lontong Rp. 4.500. Padahal kalau mereka tahu cara membudidayakan jamur tiram sendiri maka akan sangat mengirit biaya belanja produksi bahan baku dengan ansumsi berat 1,5 Kg baglog (media tanam jamur + bibitnya) dapat menghasilkan 1,5 - 2 Kg jamur tiram segar selama 4 bulan dihitung dari jamur mulai tumbuh dengan interval 1 minggu panen menghasilkan 0,9 ons, nilai ini dihitung jika proses pertumbuhan dalam kondisi suhu dan kelembaban setabil dengan baglog berkualitas. Harga 1 buah baglog berkualitas dengan berat 1,5 Kg kurang lebih Rp. 2.500 dan bekas/limbah baglog dihargai Rp. 100 per baglog. Untuk baglog yang tidak tumbuh jamur bisa ditukar. selain itu mereka juga mengeluhkan tentang kendala mendapatkan jamur tiram segar. Sebagian dari mereka memasok jamur segar dari daerah Wonosobo. Dengan sepeda motor pagi-pagi sekali sebelum subuh mereka sudah berangkat dari rumah ke wonosobo berburu jamur segar, dengan harapan saat kembali kerumah jamur masih tetap segar sehingga waktu di simpan di lemari pendingin kesegarannya tetap terjaga. Sampai sore tiba jamur siap diolah untuk dijual pada malam harinya. Selain mereka kesulitan mendapatkan jamur tiram segar mereka juga mengluhkan kalau jamur yang sudah dipetik tidak bisa tahan lama walaupun disimpan dilemari pendingin sehingga stock jamur mentah yang sudah dibeli hari itu harus habis hari itu juga, kalau sedang sedang sepi pelanggan terpaksa mereka mengkonsumsinya sendiri/mengeringkannya untuk dijual dalam bentuk kering. Jamur tiram setelah dipetik akan layu dalam waktu kurang lebih 3 jam. Seandanya disimpan dilemari pendingin daya simpan bisa mencapai 2-3 hari, tetapi akan mempengaruhi rasa dan dapat mempengaruhi kandungan gizi didalamnya. Walaupun ada teknologi pengemas jamur dengan metode vakum dimana jamur bisa tetap segar seperti ketika baru dipetik, tetapi membutuhkan biaya oprasional lebih tinggi, sehingga harga jamur dalam kemasan dengan teknologi vakum tersebut lebih cenderung mahal dan kemungkinan hanya bisa dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas. Ini sangat tidak efektif, selain itu pertumbuhan dan produksi jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sehingga pernanan ketekunan pemeliharan sangat menentukan.
Melihat potensi ini maka diperlukan suatu alat/teknologi yang bisa mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah Lemari Produksi Jamur, lemari ini bukan lemari biasa, tetapi suatu lemari yang didesgn khusus untuk pertumbuhan jamur, walaupun jamur bisa tumbuh didalam rumah dengan diletakan dilantai ataupun dirak-rak yang sengaja dibuat khusus untuk penempatan baglog/media pertumbuhan jamur namun hasil produksinya kurang maksimal, dikarenakan berbagai faktor antara lain: suhu, kelembaban, sirkulasi udara, hama dan bakteri, kebersihan/steril, cahaya, pengontrolan dan lain-lain. Dengan Produksi Lemari Jamur semua masalah ini bisa diatasi. Dilemari ini, jamur akan tumbuh lebih maksimal dibandingakan dengan budidaya ditempat lain, karena faktor-faktor penghambat pertumbuhan jamur telah diatasi. Suhu: suhu merupakan faktor penting dalam pertumbuhan jamur, dengan suhu yang selalu dikontrol menggunakan sensor suhu konvensional yang dapat diatur, sehingga dapat memantau suhu yang pas untuk pertumbuhan jamur tiram, suhu yang dianjurkan berkisar antara 10 s/d 32 oC. Kelembaban: Dengan kondisi suhu yang dapat dipantau, sehingga proses penyiraman 3 x Sehari untuk menghasilkan kelembaban yang pas berkisar antara 80-95% untuk jamur dapat dikontrol. Sirkulasi udara : Dengan design lemari jamur berbentuk pori-pori disetiap sisinya sehingga akan memudahkan proses pertukaran oksigen untuk pertmbuhan jamur. Hama dan baketri: dalam disgn lemari berbentuk pori-pori dimana dibagian dalam dicover dengan jaring-jaring nyamuk sehingga menutup kesempatan untuk hama, baik jenis serangga maupun hewan kecil lainya untuk masuk dan menggangu proses pertumbuhan jamur didalam lemari. Untuk menangani bakteri disarankan menggunakan air yang bersih dan membeli bibit/baglog yang berkualitas. Kebersihan : Untuk menjaga kualitas jamur tiram tetap higenis dan segar diperlukan kebersihan, disini bahan pembutan lemari jamur sebagian besar terbuat dari kayu dan triplek, untuk kayu sendiri berhubung kemungkinan besar terkena air langsung, maka dilapisi dengan plastik almunium foil ( suatu bahan yang tidak tembus air) untuk mengurangi proses pelapukan, selain itu dibagian bawah terdapat spons untuk meresap air sisa penyiraman. Cahaya : Cahaya dalam proses pertumbuhan jamur tidak begitu dipermasalahkan tetapi terkadang diperlukan. Disini cahaya dihasilkan oleh lampu pijar 2V/DC sumber en ergi utama menggunakan batrai 1.5V sistem kerjanya menggunakan relai yang dipasang antara penjepit pintu, saat pintu dibuka relai mengkondisikan on dan saat pintu tertutup relai mengkondisikan off mirip seperti lemari pendingin. Pengontrolan : Untuk memudahkan pengontrolan lemari jamur dilengkapi dengan kaca berbentuk persegi panjang yang dipasang pada pintu selain itu bentuknya yang protable memudahkan untuk dipindah-pindah/ditempatkan ditempat yang mudah pengontrolannya. 1 lemari produksi Jamur dalam design standar skala mikro setiap rak memuat 7 buah baglog dengan ukuran jarak antar baglog 15 cm, dalam satu lemari terdapat 4 buah rak dengan jarak shift antar rak 20 cm jadi dalam satu lemari dapat memuat 28 baglog. Untuk hasil panen dapat diatur untuk terget setiap hari panen dengan asumsi membeli baglog yang umurnya berbeda-beda. Sasaran utama teknologi ini adalah para pengusaha kecil yang mengolah makanan berbahan dasar jamur segar seperti sate jamur, sup jamur, yogurt jamur dan lain-lain.
C.PERUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pengerjaan PKM ini adalah :
1.Masih banyak pedagang sate jamur yang berbahan dasar jamur tiram segar kesulitan mendapatkan bahan baku.
2.Banyak pedagang sate jamur yang mengeluh karena harga jamur tiram segar mahal.
3.Para pengusaha makanan berbahan dasar jamur tiram segar sering kekurangan stock jamur segar sehingga usahanya kadang tersendat.
4.Sebagian besar para pedangan sate jamur masih awam tentang cara membudidayakan jamur tiram.
5.Belum adanya pengetahuan tentang budidaya jamur tiram.

D.TUJUAN PROGRAM.
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai melalui program ini adalah:
1.Memberikan penyuluhan pada pedagang sate di Banyumanik tentang bagaimana cara membudidayakan jamur tiram sendiri.
2.Memberikan penyuluhan pada pedagang sate di Banyumanik tentang pengetahuan jamur.
3.Memberikan penyuluhan tentang kelebihan budidaya jamur tiram sendiri pada pedagang sate dibanyumanik.
4.Meningkatkan omset para pedagang sate jamur di Banymanik, dengan budidaya jamur tiram menggunakan teknologi lemari produksi jamur yang lebih efektif dan maksimal.
5.Memberikan penjelasan tentang cara mendapatkan bibit berkualitas dan pemeliharannya.

E.LUARAN YANG DIHARAPKAN
Target luaran kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah :
1.Mahasiswa mampu membaca fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
2.Memaksimalkan konsumsi jamur sebagai pemenuh gizi masyarakat.
3.Meningkatkan omset para pedagang sate jamur di Banymanik.
4.Menumbuhkan jiwa inovasi yang tinggi serta rasa peduli terhadap persoalan-persoalan yang telah dihadapi masyarakat sekitar.
5.Terbentuknya suatu linkage antara masyarakat, kesehatan dan dunia pendidikan.
6.Meningkatkan produksi jamur sekala mikro.
7.Membentuk mahasiswa yang mandiri, kreatif ,inovatif dan produktif;

F.KEGUNAAN PROGRAM
Program ini dapat dimanfaatkan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di perguruan tinggi yaitu:
1.Memberikan solusi permasalahan yang dihadapi pedagang sate jamur di Banyumanik.
2.Memberikan alternatif tentang budidaya jamur tiram yang lebih mudah, efisien, ekonomis, dan menguntungkan.
3.Meningkatkan jiwa sosial dalam diri mahasiswa
4.Meningkatkan omset pedagang sate jamur sehingga masyarakat tetap bisa mengkonsumsi jamur dengan harga terjangkau.
5.Memacu sifat kritis dan tanggap ala mahasiswa agar para pedagang sate jamur bisa lebih mandiri tentang budidaya jamur tiram dengan maksimal.


G.GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Pedagang sate jamur di Banyumanik adalah para pedagang yang menjajakan barang dagangannya berupa makanan yang berbahan dasar jamur tiram segar disekitar terminal banyumanik. Mereka sangat berpotensi tetapi karena kesulitan mendapatkan bahan dasar sehingga banyak yang merangkap profesi. Padahal permintaan konsumen banyak terutama para pecinta vegetarian yang mengidolakan jamur tiram sebagai pengganti daging ayam.

H.METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Sebelum melaksanakan program pelatihan ini, penyusun telah melakukan observasi para pedagang sate jamur di Banyumanik, dimana kelompok ini yang menurut kami paling membutuhkan bantuan penyuluhan. Setelah melihat potensi para pedagang kemudian penyusun mulai membuat alat lemari produksi jamur, dengan design skala mikro. Selanjutnya penyusun meminta izin kepada ketua kelompok forum pedagang sate jamur, untuk mengadakan penyuluhan budidaya jamur tiram mengunakan teknologi lemari produksi jamur. Setelah mendapatkan izin penyusun akan melaksanakan praktek budidaya jamur tiram mengunakan teknologi lemari produksi jamur.
Setelah melaksanakan pelatihan budidaya jamur tiram mengunakan teknologi lemari produksi jamur, penyusun akan memberikan bantuan berupa modal pada kelompok kelompok forum pedagang sate jamur untuk budidaya jamur tiram mengunakan teknologi lemari produksi jamur sesuai dengan pelatihan yang telah dilaksanakan. Dengan demikian penyuluhan ini benar-benar dapat terealisasi dan bermanfaat bagi para pedagang pada dan para masyarakat.
Sebagai upaya tindak lanjut, penyusun akan melakukan pemantauan jalannya usaha pembuatan pestisida organik cair dan padat. Pemantauan ini akan dilaksanakan sebanyak 2 kali selama sebulan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar